Thursday, April 5, 2012

Berhati-hatilah dalam Mengolah Kangkung.

Berhati-hatilah dalam mengolah kangkung.
Pagi-pagi dapat info yg menyedihkan tentang makanan favorit saya, yaitu Kangkung.
Kabarnya begini :
Saya mendapat artikel ini dari beberapa rekan melalui forum, saya juga tidak tahu apakah artikel ini benar-benar terjadi, tetapi tidak ada
salahnya bagi kita semua untuk berjaga-jaga dan berhati-hati.
Jika Anda penggemar kangkung, baik itu ca kangkung, petis kangkung,
kangkung cos, dll, yang berkaitan dengan kangkung, mungkin cerita ini
dapat menjadi pertimbangan bagi Anda pada saat akan mengkonsumsi kangkung.

Saya mendapat cerita ini dari seorang teman, tapi Saya lupa tempat
persisnya di negara mana, yang jelas antara Singapura/Malaysia. Pada suatu
hari di rumah sakit terkenal, semua dokter kebingungan hanya karena ada
seorang anak kecil yang tampan menderita sakit perut. Anak itu dibawa ke
rumah sakit oleh orang tuanya setelah 2 hari menderita diare. Sudah
bermacam obat sakit perut yang diberikan kepada anak itu, namun diarenya
tidak kunjung sembuh.

Di rumah sakit, orang tua anak tersebut ditanya oleh dokter, makanan apa
saja yang sudah dimakan oleh anak tersebut selama 2 hari ini. Orang tua
anak itu kebingungan, karena sejak anaknya diare otomatis anak tersebut
tidak mau makan, dia hanya minum susu, itu pun langsung dikeluarkan lagi.
Setelah usut punya usut, ternyata sebelum menderita diare, malamnya anak
tersebut baru saja diajak makan kangkung cos di restoran oleh orang
tuanya.

Dokter segera melakukan rontgen, ternyata diusus anak tersebut telah
berkembang biak lintah dengan anaknya yang kecil-kecil. Dokter angkat
tangan dan menyatakan tidak sanggup mengambil tindakan medis apapun.
Akhirnya anak kecil tampan yang malang itupun meninggal dunia.

Usut punya usut, ternyata lintah itu sebelumnya bersemayam di dalam batang
kangkung yang besar. Memang, untuk penggemar kangkung cos yang paling enak
adalah batangnya, apa lagi jika dimasak oleh seorang ahli, maka kangkung
cos rasanya akan menjadi renyah. Lintah yang berada di dalam batang
kangkung itu tidak akan mati walau dimasak selama apapun, apa lagi untuk
kangkung cos prosesmemasak tidak terlalu lama untuk menghasilkan rasa
kangkung yang enak. lintah hanya akan mati jika dibakar.

Di dalam usus anak tadi, lintah yang tadinya hanya 1 dalam 2 hari
berkembang biak dengan cepatnya karena terus menerus menghisap darah yang
ada, otomatis dokter juga kebingungan, bagaimana mematikan/membersih kan
lintah yang telah sangat banyak tersebut dari dalam usus anak malang itu.
hanya kangkung yang dapat kita konsumsi, masih banyak sayur lain yang
dapat kita makan dengan meminimalisir segala kemungkinan "lintah" yang
terselip di dalamnya.

Tapi, benarkah info tersebut ?
Bukankah lintah
mudah sekali mati dengan garam sehingga jika dimasak dengan garam-pun, otomatis lintah akan mati. Dan sebelum masuk ke usus, makanan berisi lintah  akan diproses melewati lambung yg memiliki zat keasaman tinggi dan besar kemungkinan akan mati ?

Yang jelas, benar atau tidaknya info tersebut, ada baiknya kalau kita berhati-hati dalam mengolah sayuran apapun, khususnya kangkung, sebaiknya  kita belah dulu batangnya (terutama yang agak kerasnya) untuk meminimalisir kalau-kalau ada lintah yang bersembunyi (berlindung) didalamnya.

Dan jangan berikan pada anak batita karna, umumnya pencernaan anak batita belum bisa mencerna makanan dengan sempurna  (Dalam artian, apa yang dimakan akan keluar lagi dalam bentuk aslinya).

Jadi, tak perlu takut makan kangkung, karna kangkung adalah makanan sehat. Namun bagi penderita asam urat, komsumsilah kangkung sekedarnya .....
I love it so much .... !  Do you ...????

5 comments:

  1. Memang harus cermat mencuci sayur, ya. Terima kasih peringatannya ^^

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. @Novi Kurnia dan Yathi : Sama2, makasih ya, sudah mampir ke blogku ini :)

    ReplyDelete

.