SUBHANALLAH… kata itu yang pertama kali kuucapkan ketika berita mengenai telur palsu menyita perhatian hampir seluruh media. Otak manusia di ciptakan begitu sempurna dengan segala kelebihan dan kekurangannya, sehingga hal tersebut menjadikan manusia dapat mengatasi krisis yang menghambat kelangsungan hidup mereka. Ketika segala hal yang alami menjadi sangat langka dan mahal, kita mulai mencari bahan alternatif terbarukan (baca : buatan.red) yang diharapkan dapat meringankan beban karena tak jauh beda dengan aslinya dan –yang perlu dicatat- MURAH.

Saat ini, banyak sekali produk tiruan yang beredar di pasaran. Tak hanya kebutuhan sandang, produk pangan juga sudah mulai ada tiruannya di pasaran, seperti telur palsu. Telur tiruan ini ternyata bermula dari China. Di negara seperti Korea, penduduknya mulai resah dengan kehadiran telur palsu yang pembuatannya menggunakan beberapa jenis bahan di antaranya sejenis bubuk dan tawas ini. Kenaikan harga pangan yang sangat tajam di China, memicu munculnya produk-produk pangan “asli tapi palsu” seperti halnya telur-telur buatan dengan bahan kimia ini.
Mau tau dari bahan – bahan apa saja telur palsu ini dibuat?

Sementara kuning telur, dibuat dengan mencampurkan bubuk berwarna kuning jeruk ke dalam air, lalu diaduk. Cairan dituangkan ke dalam cetakan plastik yang berbentuk bulat dan dicampur dengan air yang mengandung kalsium khlorida. Inilah yang akan membuat selaput tipis di luar kuning telur, akan mengikatnya dengan kuat.
Barulah putih telur dan kuning telur dibungkus ke dalam kulit telur yang dibuat dari kalsium karbonat, parafin dan sejenis cairan putih -yang tidak ketahui jenisnya-. Terakhir, didiamkan sampai kering. Telur ini juga bisa dijemur atau dikukus, Ternyata, mereka yang telah mencicipi telur ini sepakat bahwa rasanya sangat mirip dengan telur asli.

BEDA TELUR ASLI DAN TELUR PALSU

Mengenali perbedaan telur imitasi dengan yang asli sangatlah mudah, dapat dilihat dari segi warna, suara, aroma, dan lainnya. Dari segi warna, permukaan kulit telur imitasi lebih terang tetapi tidak terlalu mencolok, dari segi suara, telur imitasi apabila dikocok-kocok akan terdengar suara, ini dikarenakan cairan yang meleleh keluar dari bahan zat pengental. Dan apabila dilihat dari segi aroma, telur asli tercium agak amis sedikit, sedangkan telur imitasi kemungkinan tercium bahan kimia.
Meskipun rasa dan aromanya mirip sekali dengan yang asli, tapi jika Anda lebih jeli lagi, maka Anda akan merasa putih telurnya lebih keras. Apabila diamati, kuning telurnya tidak bulat tapi seperti cetakan dan sekilas mirip adonan kue, walaupun aromanya mirip telur. Dan yang perlu Anda perhatikan lagi, posisi kuning telur-telur palsu ini akan sama semuanya.
Dan perlu diperhatikan juga, telur imitasi tak lama setelah dipecah, maka telur kuning dan putihnya langsung tercampur, ini disebabkan karena mereka terbuat dari bahan yang sama atau sewaktu membuat telur matasapi, putih dan kuning telurnya didalam wajan terlihat menguning.
..
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah jelas berfirman :

“ Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali – kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah”. (QS Al-Hajj : 73)
Berbeda dengan telur asli yang sarat manfaat, telur palsu ini justru berdampak negatif bagi manusia. Mengingat bahwa bahan tambahan makanan, getah damar, kanji, pengeras, dan pigmen-pigmen lainnya merupakan bahan utama dalam membuat telur palsu ini, sebaiknya Anda berpikir ulang untuk mengonsumsi telur ini. Selain tidak mengandung nutrisi apapun, kandungan dalam telur palsu ini, seperti tawas, jika dikonsumsi secara berlebihan akan merusak perut dan menyebabkan gejala-gejala kehilangan ingatan dan gangguan mental seperti dementia (penyakit mental yang dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat dan bertingkah laku).
Jadi, waspadalah Saudara-i ku yang ku cintai karena Allah! Yang perlu Anda ingat adalah dampaknya di kemudian hari. Meskipun harganya jauh lebih murah dengan rasa dan aroma yang sama, akan tapi mengingat bahan kimia yang dikandungnya, akan mengakibatkan efek samping yang berbahaya bagi Anda dan keluarga tercinta.
Sesempurna apapun ciptaan manusia, tetap tidak akan ada yang menandingi ciptaan Allah subhanahu Wa Ta’ala.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali – kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang – ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (al mulk : 3).
ALLAHU AKBAR!
http://www.kaskus.us/
http://forum.detik.com/
jangan sampai aku makan ini...
ReplyDeletemasya Allah...
ReplyDelete